MODERNISASI DAN EKSPANSI EROPA
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “MODERNISASI
DAN EKSPANSI EROPA.” Kami mengucap banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan terutama kepada bapak guru dan buku serta situs web
yang kami jadikan acuan untuk membuat laporan ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan. Untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan
untuk kelancaran membuat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih.
Kencana, 18 Februari 2017
Penyusun
Daftar Isi
Kata
pengantar ................................................................................................... i
Daftar
isi ............................................................................................................ ii
Bab
I Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan
.................................................................................................... 3
D. Manfaat
.................................................................................................. 3
Bab
II Pembahasan ............................................................................................ 4
A. Renaissance
di Eropa ............................................................................. 4
B. Reformasi
di Eropa ................................................................................ 11
C. Lahirnya
Ilmu Pengetahuan dan Filsafat Baru ...................................... 13
D. Revolusi
Perancis ................................................................................... 17
E. Revolusi
Industri .................................................................................... 23
F. Ekspansi
Eropa ke Berbagai Kawasan ................................................... 30
G. Eropa
pada Masa Sekarang .................................................................... 34
Bab
III Penutup ................................................................................................. 35
A. Kesimpulan
............................................................................................ 35
B. Saran
...................................................................................................... 36
Daftar
Pustaka ................................................................................................... 37
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Dalam
modernasasi di Eropa berkembang dengan pikiran-pikiran yang lebih modern, yang
tentunya berorientasi ke masa lampau, seperti Renaissance dan Reformasi.
Keduanya merupakan gerakan yang dimana terlihat adanya keinginan untuk
memurnikan kembali kehidupan keagamaan dan kesenian manusia Eropa serta
mengesampikan domatisme dan formalisme dari kehidupan mereka. Dikatakan bahwa
perubahan-perubahan itu sudah menjurus ke suatu masa yang baru, yang artinya
bahwa perubahan-perubahan ini sudah mendorong peralihan masyarakat Eropa yang
tradisonal ke arah suatu masyrakat yang modern. Gerakan Reformasi tersebut
bertujuan untuk menyehatkan kembali agama Kristen dengan mngembangkan kembali
kepercayaan yang benar, seperti dengan kembalinya kitab Injil. Di satu sisi
Renaissance bertujuan menghidupkan kembali kebudayaan Romawi dan Yunani, agar
orang-orang Eropa dapat mencerminkan diri pada kehidupan itu dan meletakkan
ideal-ideal dalam kebudayaan Romawi dan Yunani sebagai tujuan hidup manusia
Eropa yang sejati. Namun dengan begitu dalam suatu pemikiran yang timbul di
Eropa telah berkembang suatu pemikiran yang tentunya saling berpengaruh satu
sama lain dan nantinya mengalami perubahan-perubahan yang ada di Eropa.. Lebih
tepatnya untuk menempatkan revolusi ilmu pengetahuan sebagai dasar perubahan
Eropa yang lebih Modern. Revolusi ilmu ini merupakan suatu revolusi
intelektual, ia mengajar orang-orang untuk merombak cara berpikirnya. Dalam
Revolusi ilmu tersebut telah membawa suatu perubahan yang mendasar dalam hal
penggambaran manusia Eropa tentang alam semesta. Dengan begitu orang Eropa akan
terlihat dan sangat menginginkan adanya perubahan-perubahan yang lebih modern
terutama dalam pemikiran mereka. Revolusi ilmu pengetahuan mengubah pandangan
ini dengan mengetengahkan bahwa setiap kejadian alam semesta terjadi sesuai
dengan hukum dan keteraturan. Maka dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan di
abad ke-18 ini dipakai untuk berbagai keperluan praktis, yaitu Revolusi
Industri.
Revolusi
industri mempunyai dinamika yang paling besar dan merupakan suatu rangkaian
peristiwa yang paling berpengaruh terhadap manusia. Ia menumbuhkan suatu
masyarakat yang berorientasi manufaktur, yang memunculkan ideal kegunaan,
keuntungan tingkat tertentu. Dua komponen sosial memungkinkan pertumbuhan ini,
yaitu kaum borjuis dan kaum buruh. Merupakan suatu kombinasi khas keindustrial
dan memperkerjakan buruh. Ke kondisi demografi, ekonomi, sosial, dan teknik.
Yang dianggap sebagai persyaratan dasar bagi tinggal landas modernisasi Eropa.
Dalam konsentrasi massa buruh banyak disebabkan oleh intervensi kaum
entreprenur yang memerlukan mereka untuk dekat dengan pabrik-pabrik yang
didirikan dipusat kota-kota besar. Dengan begitu perpindahan dalam
praindustrial sangatlah lamban, disamping perpindahan dalam jumlah yang besar
bagi penduduk di kawasan eropa dengan industri yang maju yang pada saat itu
sangat ditakuti. Sehingga perpindahan mereka ke pusat-pusat industri hanya
dapat dilakukan dengan tekanan yang sangat besar. Dinamika ekstern dari
Revolusi industri dan pertumbuhan teknologi tampak dalam gelombang ekspansi
kedua negara-negara Eropa, yang kini dimulai oleh Inggris dan dikenal dengan
imperalisme. Ekspansi ini menjurus ke arah revalitas imperialistik antara kekuatan-kekuatan
besar ke arah anggapan bahwa perimbangan kekuatan politik yang sudah
diberlakukan di Eropa bukanlah masalah Eropa saja, melainkan merupakan masalah
global.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
perkembangan Renaissance dalam terwujudnya modernisasi di Eropa?
2. Bagaimana
perkembangan di Eropa setelah adanya modernisasi?
C.
Tujuan
Tujuan dibuatnya
makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui perjuangan dan perkembangan rakyat Eropa dari zaman dahulu hingga
saat ini.
2. Untuk
memenuhi salah satu syarat dalam kegiatan pembelajaran sejarah di dalam kelas.
D.
Manfaat
Makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan penulis. Adapun manfaat yang
dapat diperoleh yaitu:
1. Penulis : Dengan makalah ini, penulis dapat
membagikan informasi
mengenai modernisasi
dan ekspansi di Eropa
2. Pembaca : Dengan makalah ini, pembaca dapat
mengetahui sejarah Eropa
dimulai dari
Renaissance, Revolusi Perancis, Revolusi Industri, hingga Eropa saat ini.
BAB II
Pembahasan
A.
Renaissance
di Eropa
1.
Faktor-Faktor
Munculnya Renaissance
Kata
ini berasal dari bahasa Perancis yaitu renaissance
yang secara etimologi bermakna “Lahir Kembali”. Akan tetapi, kata renaissance
yang dimaksud disini mempunyai arti yang lebih luas. Karenanya, secara
terminologi renaissance adalah timbulnya revolusi pandangan hidup orang-orang
Eropa dari zaman pertengahan ke zaman barunya, melalui proses zaman peralihan
yang sangat cepat.
Abad
pertengahan merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai
kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat kuat dalam
berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru
malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi
kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereja akan mendapat balasan
yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya
yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak
belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran
manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup
seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia
pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah
mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir lah filsafat scholastik
yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat
pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan
adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari
gereja maka timbul lah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan
pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam
pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan
dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal
seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbul lah semangat Renaissance.
Menurut
Ernst Gombrich munculnya Renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni,
artinya bahwa Renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya,
gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif
setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut
Prancis Michel De Certeau, Renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan
sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja
berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat
pemakaian berbagai teknik visual dengan cara-cara mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan
citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran
budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah
akibat skisma (perang agama).
Renaissance
muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang
feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi
masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan.
Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan
sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin
menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Renaissance
lahir sekitar abad ke 15-16 M, tatkala kaum intelektual, politik, dan seniman
di daratan Eropa serentak bertekad untuk mengadakan suatu gerakan pembaharuan
yang menginginkan kebebasan berpikir dan akan merubah doktrin agama mereka yang
dirasakan sangat mengekang kemerdekaan batin.
Perkembangan
pertama Renaissance terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki
masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan
usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan
seniman memiliki kebebasan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak
gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di
Firenze. Kota ini dipengaruhi oleh bangsawan dan pedagang. Dari sini, kemudian
Renaissance menjalar ke daratan Eropa lainnya.
Adapun
sebab utama lahirnya Renaissance itu karena keterkejutan orang-orang Eropa
menyaksikan ambruknya imperium Romawi Timur oleh kaum Muslimin, terutama dengan
peristiwa jatuhnya Konstantinopel yang menyebabkan penaklukan Kerajaan Turki
atas Romawi Timur (Byzantium) pada tahun 1453 M.
Romawi
Timur (Byzantium) adalah Kerajaan Eropa yang besar, perkasa dan termaju.
Lambang supremasi Kaum Nasrani Eropa. Kemegahan gereja Eropa untuk sebagian
besar diandalkan kepada Byzantium. Jatuhnya kekaisaran Byzantium atau Romawi
Timur di Konstantinopel membangkitkan Eropa. Tadinya mereka hampir putus asa
setelah mengalami serangan bangsa Mongol atas Konstantinopel, menelan pahitnya
kekalahan mereka dengan dikuasainya Spanyol dan Portugal oleh Umat Islam, lalu
menyusul penaklukan kaum Muslimin atas negeri-negeri Bulgaria, Yugoslavia,
Rumania dan seluruh Balkan oleh Umat Islam yang bersatu.
2.
Karakteristik
Renaissance
Renaissance
merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Esensi dari
semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya
memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus
memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia
untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan
dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat
diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan
bakat-bakatnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari
melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan
semakin kuatnya Renaissance, sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion
was not highest expression of human values” yang berarti “Agama bukanlah
simbol yang tertinggi dibanding nilai-nilai kemanusiaan”. Bahkan salah seorang
yang dilukiskan sebagai manusia ideal Renaissance, Leon Batista Alberti
(1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they
will” yang berarti “Laki-laki dapat melakukan semua hal jika mereka akan
melakukannya”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan
kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya
menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup
bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading.
Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah
pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau
Antoposentrisme.
Manusia
Renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya
dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni
dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan
diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya
itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni
musik dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai
saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia
yang tidak ditonjolkan.
3.
Daftar
Tokoh Besar Pada Masa Renaissance
Berikut adalah daftar
tokoh besar Renaissance:
a. Bidang
seni dan budaya
· Albrecht
Dührer (1471-1528)
· Desiserius
Eramus (1466-1536)
· Donatello
· Ghirlandaio
· Hans
Holbein (1465-1506)
· Hans
Memling (1430-1495)
· Hieronymus
Bosch (1450-1516)
· Josquin
de Pres (1445-1521)
· Leonardo
da Vinci (1452-1519)
· Lucas
Cranach (1472-1553)
· Michaelangelo
(1475-1564)
· Perugino
(1446-1526)
· Raphael
(1483-1520)
· Sandro
Botticelli (1444-1510)
· Tiziano
Vecelli (1477-1526)
b. Penjelajahan
· Christopher
Columbus (1451-1506)
· Ferdinand
Magellan (1480-1521)
c. Ilmu
pengetahuan
· Johann
Gutenberg (1400-1468)
· Nicolaus
Copernicus (1478-1543)
· Andreas
Vesalius (1514-1564)
· William
Gilbert (1540-1603)
· Galileo
Galilei (1546-1642)
· Johannes
Kepler (1571-1642)
4.
Dampak
Renaissance
a. Kemunculan
aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti aliran baru Eropa
hingga abad ke-18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme
berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama
ini secara langsung melemahkan kekuasaan golongan feudal.
b. Itali
telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke-15. Hal ini
terjadi ketika Kota Konstantinopel yang dikuasai oleh Islam telah jatuh ke
tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah membuat para ilmuan Islam
berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi
pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
c. Renaissance
telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah
melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
d. Melahirkan
tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo da Vinci yang terkenal sebagi pelukis,
pemusik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni,
arkitek, jurutera, penyair dan ahli anatomi.
e. Melahirkan
ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
f. Melahirkan
ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan
persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik
dalam ketentaraan yaitu mengukur tembakan peluru meriam. Cardan terlibat dalam
penghasilan ilmu algebra.
g. Selain
itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubatan di Eropa. Antara tokoh
perubatan terkenal yaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam
kajian peredaran darah.
h. Renaissance
telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif sehingga membawa kepada
aktivitis penjelajahan.
B.
Reformasi
di Eropa
Korupsi
dan penyimpangan-peyimpangan yang dibuat oleh gereja pada zaman Renessance,
mengakibatkan kebencian orang-orang yang kemudian timbul pemikiran, bahwa
fungsi pendeta-pendeta gereja sebagai penghubung antara Tuhan dan seorang
individu tidak lagi dibutuhkan dan bahwa gereja Khatolik bukan satu-satunya
lembaga untuk mendapatkan penyelamatan dari dosa. Terdapat pula alasan yang non
spiritual, antara lain:
· Suatu
sikap yang kritis terhadap kekayaan yang diperoleh gereja Khatolik dan
keuntungan-keuntungan materil yang mereka terima.
· Negara-negara
nasional baru tidak setuju dengan konsep Internasional Gereja Khatolik.
· Di
antara Pangeran Jerman ada yang ingin menghapuskan otoritas rohaniawan dalam
wilayahnya.
· Banyak
dari penduduk kota ingin menghapusakan supervisi gereja atas bisnis mereka.
Reformasi bermula dari seorang
tokoh bernama Martin Luther (1483-1546). Luther sebagai seorang rahib sekaligus
seorang doktor teologi yang memiliki kecerdasan berpikir tentu tidak seperti
orang kebanyakan, yang menerima begitu saja semua apa yang dikatakan oleh Paus
di Roma. Dalam masalah “rahmat keselamatan” umpamanya. Menurut kebanyakan
orang, dengan menempuh jalan yang ditunjukkan gereja, maka itulah jalan yang
terbaik untuk memperoleh penyelamatan. Akan tetapi, sekalipun ia telah menempuh
jalan yang ditunjukkan dengan sungguh-sungguh, akhirnya ia merasakan bahwa
jalan itu adalah jalan buntu.
Orang kedua setelah Luther adalah
Johanes Calvin (1509-1564). Calvin agak berbeda dengan Luther. Jika Luther
masih memperlihatkan sikap-sikap yang tradisionalistis, yaitu masih
mempertahankan tradisi-tradisi ritual Roma Khatolik, apa saja dapat dilakukan
asal tidak bertantangan dengan Al-Kitab, maka Calvin berbeda. Calvin menolak
sepenuhnya mengenai tata aturan dan tata kerja yang berasal dari ajaran Roma
Khatolik. Ia mengubah dengan modelnya sendiri, jika terdapat di dalam Al-Kitab
dan sesuai dengan pandangannya, maka itu benar. Segera setelah ia menjadi
pendeta resmi di Genewa, ia mengajukan
rancangan tata kerja baru dan bermaksud menjalankan ‘siasat’ yang keras,
baik terhadap ajaran agama, maupun atas kelakuan anggota jemaat. Sekaligus
penduduk diwajibkan untuk menandatangani sehelai ‘surat pengakuan’ karena
segenap penduduk kota hanya boleh terdiri dari warga Kristen yang sadar akan
imannya. Pengajaran agama mendapat perhatian sungguh-sungguh, juga untuk
masalah perkawinan dibuat peraturan baru (baik Luther maupun Calvin, keduanya
mempunyai istri). Tetapi rancangan Calvin tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Persoalannya adalah karena pihak Genewa tidak menghendakinya, juga adanya
protes dari kalangan penduduk yang tidak menginginkan adanya surat pengakuan.
Dengan terpaksa Calvin meninggalkan Genewa. Akan tetapi selang beberapa tahun,
Calvin dipanggil kembali ke Genewa untuk melanjutkan rancangan tersebut.
Demikianlah Calvin menjadikan kota Genewa sebagai pilot proyek bagi masyarakat
Kristen yang dikuasai oleh firman Tuhan saja. Untuk mencapai tujuannya, Calvin
semakin keras bertindak dalam melaksanakan siasat. Orang-orang yang berpangkat
tinggi, bangsawan, maupun orang kaya tidak dikecualikan. Hukuman berat
ditentukan untuk mereka yang melakukan tingkah laku yang tidak senonoh, seperti
berdansa, berzina, main kartu, tidak berbuat baik kepada orang tua, lalai
menghadiri kebaktian dan sebagainnya. Orang-orang yang keras diserahkan pada
penguasa duniawi. Dengan itu Calvin semakin kokoh saja kedudukannya. Genewa
telah menjadi sebuah kota menurut model dan cita-cita Calvin. Masyarakatnya
taat kepada Al-Kitab. Cara hidup di Genewa benar-benar sederhana dan keras,
akan tetapi dengan begitu rakyat semakin bertambah kuat, rajin dan makmur. Kota
Genewa inilah yang kemudian menjadi tipe ideal bagi kota-kota lain di Eropa
yang bergama Protestan.
C.
Lahirnya
Ilmu Pengetahuan dan Filsafat Baru
Zaman
pencerahan adalah istilah yang sangat tepat untuk menamai abad ke-18 di Eropa,
pada saat itu Eropa menjadi lahan perkembangan pesat bagi llmu pengetahuan dan
filsafat. Zaman ini dimulai dari terjadinya pertentangan sengit antara akal dan
iman. Hal ini terjadi selama kurang lebih 8 abad. Mereka dipaksa mengikui
aturan-aturan yang dikeluarkan oleh gereja serta dipaksa untuk meninggalkan
kebudayan-kebudayaan mereka yang dulu (Romawi dan Yunani). Namun, semakin lama
mereka merasa bahwa aturan tersebut berada di luar akal rasional (irasional).
Pada
zaman itu, pikiran (akal) dan iman tidak sejalan (akal kalah total dan iman
menang mutlak). Manusia memiliki keterlambatan dalam berpikir. Padahal manusia
sudah membuktikan bahwa mereka sanggup dan cepat. Hal ini karena, pada masa itu
dipenuhi dengan lebaran hitam berupa pemusnahan orang-orang yang berpikir
kreatif karena pemikirannya berlawanan dengan apa yang disampaikan oleh para
tokoh gereja. Seperti tokoh sains Coppernicus yang berbeda pendapat dengan
pemikiran gereja. Coppernicus berpikir bahwa matahari adalah pusat dari tata
surya. Sedangkan gereja berpikir bahwa bumi lah yang menjadi pusat dari tata
surya.
Melihat
keadaan yang begitu parah, beberapa diantaranya melakukan suatu gerakan
pembaharuan untuk lahir kembali dengan kata lain terbebas dari kukuhan gereja
(Zaman Pencerahan).
Zaman
ini merupakan zaman untuk membebaskan manusia dari ketidakdewasaan.
Ketidakdewasaan adalah ketidakmampuan untuk mempergunakan pemikirannya sendiri
tanpa bimbingan dari orang lain. Penyebabnya bukan dari kurangnya pemikiran,
melainkan kurangnya ketegasan dan keberanian dalam mempergunakan pemikiran itu
tanpa bantuan dari orang lain.
Sebenarnya,
zaman ini sudah dapat terlihat pada abad ke-17. Abad itu merupakan abad
pembenihan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Penemuan teleskop telah merombak
seluruh pandangan mengenai ilmu perbintangan. Filosof dari Inggris, Francis
Bacon dan filosof dari Perancis, Renĕ Descartes, keduanya berseru kepada
ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan
Aristoteles. Selain kedua filsuf tersebut, ada banyak lagi filsuf lain meliputi
filosof filosof rasionalis seperti Baruch Spinoza, lalu ada filosof politik
seperti Thomas Hobbes dan John Locke serta pemikir pemikir skeptis Perancis
seperti Pierre Bayle dan sebagainya. Dari sinilah muncul semakin banyak ketertarikan
dibidang ilmu pengetahuan dan filsafat.
Sampai
pada suatu saat, lahirlah sebuah penemuan besar yang menjadi ilmu pengatahuan
modern dan mungkin inilah yang menjadi penemuan terbesar pada masa itu.
Penemuan itu adalah teori Gravitasi yang diungkapkan oleh Isaac Newton. Dia
dianggap sebagai ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup
di dunia. Kata-kata dari Francis Bacon dan Descartes sudah dipraktekkan oleh
Galileo, penggunaan teleskop, penemuan baru untuk penelitian Astronomi oleh
Newton, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan sesuatu
yang terkenal saat ini yaitu “Hukum Gerak Newton I”. Walaupun Copernicus dan
Galileo sudah berhasil menepikan beberapa anggapan yang ngawur tentang
pengetahuan purba dan telah menyumbang pengertian yang kita nilai tepat tentang
alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiranpun dari mereka yang terumuskan
secara sistematis. Tak lain Isaac Newton lah orang yang berhasil memberikan
kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan
modrn.
Banyak
lagi ilmuwan-ilmuwan yang lahir di abad ini, seperti Carolus Linnaeus yaitu ilmuwan
biologi asal Swedia yang memelopori penggunaan Binominal Nomenklatur bagi
tumbuhan dan hewan. William Herschel yaitu seorang Astronom dari Inggris, dia
menyelidiki masa rotasi planet dan menghitung satelit dari masing masing planet
dan dia telah mengkatalogkan sebanyak 800 nama bintang. Antoine Laurent
Lavoisier, seorang ahli kimia dari Perancis, salah satu penemuan pentingnya
adalah penyelidikan tentang kandungan dari air (Oksigen dan Hidrogen). Ahli
kimia lainnya adalah Joseph Priestlry yang berasal dari Inggris dimana diamampu
medeskripsikan (menguraikan) beberapa gas termasuk oksigen. Charles Augustine
de Coloumb, ilmuwan fisika dari Perancis yang menjadi pelopor dari teori
elektrik.
Banyak
juga filsuf yang lahir di abad ini, seperti misalnya Voltaire (1694-1778) yang
mempunyai nama assli Francois Marie Arouet, berasal dari Perancis. Ia seorang
penyair, penulis drama, penulis essay, penulis cerita pendek, ahli sejrah dan
filsuf. Karya-karya terkenalnya adalah buku berjudul letters philosophiques dan drama berjudul Irene. Kemudian ada J.J. Rosseau (1712-1778) yang menggagas tentang
kontrak politik yang sampai sekarang masih dipakai. Selanjutnya, George
Berkeley (1685-1753) yang menggagas pikiran modern mengenai idealisme. David
Hume (1711-1776), seorang filsuf dan ahli sejarah dari Skotlandia yang
mempunyai pengaruh besar dalam perjalanan Empirisme dan Skeptisisme. Immanuel
Kant (1724-1804) adalah filsuf dari Jerman yang mencetuskan pemikiran mengenai
rasionalisasi dalam berpikir dan bertindak. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716)
yang juga seorang filsuf dan ahli matematika. Seorang teologi yang terkenal
bernama John Wesley (1703-1791) yang juga lahir di masa ini dengan konsepnya
yang disebut Metodhisme.
Masa
ini juga melahirkan beberapa pemimpin terkenal seperti Napoleon (1769-1821), yang merupakan diktator
Perancis terkenal, tak terkalahkan di beberapa penaklukannya termasuk keberhasilannya
dalam menduduki Moscow. Lalu ada pemimpin dari Jerman bernama Frederick II (1712-1786), yang juga berhasil
menaklukkan Polandia. Peter yang Agung (1672-1725) yang merupakan tokoh kunci
dari pemodernisasian Russia. Catherine yang Agung (1729-1796) yang melanjutkan
usaha Peter yang Agung dalam memodernisaskan Russia dan dia bekerjasama dengan
Voltaire dalam membangun intelektualitas rakyat Russia.
Sastrawan
sastrawan yang lahir dari zaman ini adalah William Blake (1757-1827), Daniel
Defoe dengan karyanya Robinson Crusoe (1660-1731), Henry Fielding (1707-1754). Dan
juga di zaman ini lahir komposer-komposer terbesar dalam sejarah seperti Johan
Sebastian Bach (1685-1750) yang berasal dari Jerman dengan metodenya yang
terkenal bernama counterpoint. Wolfgang
Amadeus Mozart (1756-1791) seorang komposer genius asal Austria yang berhasil
menghasilkan 41 symphonies, 27 piano concertos, 23 string quartets, 17 piano
sonatas, 7 opera besar selama hidupnya yang tergolong pendek, karena dia
meninggal pada usia 35 tahun.
Seniman
lukis terkenal juga lahir di zaman ini seperti Giovanni Battista Tiepolo dengangaya
Rococo-nya (1696-1770), Jean Antoine Watteau (1684-1721) berasal dari Perancis
yang juga terkenal dengan gaya Rococo-nya. Jacques Louis David(1748-1825), yang
memerkenalkan gaya neoklasik di Perancis,
Kita
juga harus mengingat satu peristiwa penting yang menjadi asal mula gerakan
People Power, dan itu terjadi di masa ini. Peristiwa ini adalah Revolusi
Perancis (1789-1799) dimana rakyat jengkel atas gaya pemerintahan Monarchi Absolute pada saat itu, dan
akhirnya rakyat menyerang penjara Bastille dan memancung raja (Louis XVI) beserta
ratunya (Marie Antoinette). Lalu ada satu lagi peristiwa penting yang menjadi
titik awal modernisasi dunia, peristiwa itu kita kenal dengan nama revolusi
industri di Inggris, dengan diawali penemuan mesin uap oleh James Watt yang
menjadi dasar dari mesin-mesin produksi yang dugunakan pada masa itu.
D.
Revolusi
Perancis
Revolusi
Perancis merupakan salah satu tragedi penting dalam sejarah dunia dan peristiwa
besar ini juga berpengaruh dalam perkembangan studi ilmu hubungan
internasional.
Dalam
rentang pertengahan tahun 1700-an hingga awal tahun 1800-an, Revolusi Perancis
mampu mengubah sejarah Perancis hingga hari ini termasuk juga sistem
pemerintahan monarki absolut yang kala itu tersinar di seluruh Eropa.
Revolusi
Perancis secara khusus tak hanya melibatkan Perancis secara internal tetapi
juga melibatkan Eropa dan konflik negara-negara Eropa.
Krisis
keuangan yang melanda, muaknya rakyat terhadap kekuasaan absolut di bawah
kepemimpinan raja sebagai pemegang dan penggerak kekuasaan tertinggi, serta
pemikiran dan perilaku sosial radikal rakyat pada masa itu mampu mengubah
Perancis hingga saat ini dalam rentang tiga tahun penuh.
1.
Sebelum
Terjadinya Revolusi Perancis
Sebelum
Raja Louis XVI naik tahta sebagai kepala pemerintah Perancis, atmosfir sosial-politik
di Perancis kala itu sudah cukup panas. Kesadaran rakyat terhadap kemiringan
sistem pemerintahan monarki absolut, krisis keuangan, dan negara yang hampir
bangkrut dikarenakan pengeluaran negara lebih besar daripada pendapatan mulai
menimbulkan satu per satu pemberontakan. Krisis tersebut utamanya disebabkan
oleh terlibatnya Perancis dalam Perang Tujuh Tahun dan Perang Revolusi Amerika.
Di
masa pemerintahan Raja Louis XVI, menteri keuangan Perancis yang kala itu
dijabat oleh Turgot, dipecat pada bulan Mei 1776 karena ia dinilai gagal
melaksanakan reformasi keuangan Perancis guna membebaskan krisis keuangan Perancis
kala itu.
Setahun
setelah pemecatan itu, Jacques Necker yang notabene adalah seorang kebangsaan
asing ditunjuk sebagai Bendahara Negara tak resmi karena ia merupakan seorang
Protestan.
Jacques
Necker menyadari ada banyak ketidakadilan dalam sistem pajak yang lebih
cenderung bersifat regresif. Ia mendapati bukti di lapangan bahwa kaum
bangsawan dan pendeta diberikan banyak keringanan dan pengecualian dalam hal
pembayaran pajak, sementara mereka yang miskin dikenakan pajak lebih tinggi. Hal
tersebut menyebabkan pertentangan sosial secara internal. Ketidakmampuan kaum
miskin membayar pajak yang tinggi jelas sekali menimbulkan pertentangan. Jacques
Necker mengusulkan agar ketidakadilan tersebut harus dihilangkan dengan
mengurangi hak istimewa kaum bangsawan dan pendeta serta para pejabat dalam hal
pajak. Namun, banyak pihak yang menentang usulan Necker, terutama pejabat
Perancis. Posisi Necker yang terus melemah memaksanya untuk turun.
Perancis
kemudian menunjuk bendahara baru yang bernama Charles Alexandre de Colonne.
Namun, Colonne juga mendapat pertentangan dari pejabat Perancis. Kemudian untuk
pertama kalinya sejak 1614, Raja Louis XVI memanggil Etats-Généraux di tahun
1789. Etats-Généraux terbagi atas tiga golongan yang terbagi atas Pendeta
sebagai Etat Pertama, Kaum Bangsawan sebagai Etat Kedua, dan Rakyat Biasa
sebagai Etat Ketiga. Namun, Etat Ketiga yang berisi rakyat jelata bersitegang
dengan Etat Pertama yang merupakan kaum pendeta. Negosiasi dengan dua etat
lainnya juga tidak berhasil sehingga Etats-Généraux dinilai gagal, padahal
sudah diputuskan bahwa ‘Raja adalah dia yang bertindak sebagai penengah.’
2.
Penyebab-Penyebab
Utama Terjadinya Revolusi Perancis
Penyebab
utama terjadinya Revolusi Perancis adalah dikarenakan kebencian rakyat terhadap
pemerintah, yang umum terjadi kala itu. Dari perspektif Marxis, menurut para
sejarawan, adanya konflik kelas antara bangsawan dan rakyat biasa menjadi salah
satu penyebab. Ketidakadilan kelas tersebut menimbulkan kebencian dari rakyat
biasa terhadap pemerintah yang cenderung merangkul kaum bangsawan dalam praktek
sosial. Selain itu, sistem dan bentuk perekonomian yang timpang di Perancis
kala itu memperburuk keadaan. Krisis keuangan tak bisa dicegah. Beberapa
pendorong lain terjadinya krisis keuangan tersebut antara lain ketidakmampuan
rakyat biasa membayar pajak yang tinggi, lebih tinggi dibandingkan kaum
bangsawan dan pendeta. Di
sisi lain, kaum bangsawan dan pendeta mendapat banyak pengecualian dan
keistimewaan dalam hal pajak. Kenaikan harga pangan, hasil panen yang buruk,
dan sistem transportasi serta fasilitas lainnya yang tidak memadai semakin
menimbulkan kebencian rakyat terhadap pemerintah.
Buruknya
keadaan Perancis kala itu juga ditandai dengan kebangkrutan pemerintah, utang
negara yang besar karena yang lebih utama disebabkan oleh keterlibatan Perancis
dalam perang besar, dan ketidakadilan pajak. Perang Tujuh Tahun antara Perancis
dan Inggris yang merupakan kekuatan militer utama dunia saat itu menyebabkan
hilangnya jajahan Perancis di Amerika Utara. Selain itu, Angkatan Laut Perancis
juga mengalami kehancuran. Meski militer Perancis berhasil dibangun lagi dan
menang dalam Perang Revolusi Amerika, tapi Perancis tetap saja mengalami
kehancuran karena biaya perang yang mahal dan tidak ada keuntungan yang nyata
bagi Perancis dalam perang tersebut. Raja juga tidak mampu menangani krisis dan
utang negara yang besar, sehingga untuk pertama kalinya dalam seabad
sebelumnya, raja memanggil Majelis Bangsawan di tahun 1787.
Dalam
kondisi perekonomian yang sangat parah, masalah pangan dan kriminalitas yang
meninggi, juga krisis keuangan yang tak juga membaik, keluarga kerajaan malah
hidup nyaman dan mewah di Versailles. Keluarga kerajaan terkesan tak peduli
dengan keadaan sosial rakyatnya yang semakin lama semakin memburuk. Raja Louis
XVI, di satu sisi, memang berusaha mengurangi pengeluaran pemerintah. Namun
usahanya tersebut mendapat pertentangan dari parlemen sehingga reformasi yang
lebih luas yang direncakanan oleh raja berhasil digagalkan. Bahkan,
pemerintahan raja juga hendak digulingkan. Berbagai upaya untuk menjatuhkan
kekuasaan Louis XVI juga semakin tampak ketika semakin banyak pihak yang
menentang kebijakannya. Pamflet-pamflet yang berisi informasi palsu dan
dilebih-lebihkan yang mengkritik pemerintah dan aparatnya pun tersebar luas di
Perancis di antara rakyatnya yang kemudian semakin memperkuat opini publik
untuk melawan pemerintahan monarki Raja Louis XVI.
Selain
itu semua, penyebab lain yang memicu terjadinya Revolusi Perancis juga karena
adanya kebencian terhadap pemerintah yang semakin besar seiring adanya
perkembangan cita-cita pencerahan. Rakyat juga membenci adanya absolutisme
kerajaan, kebencian kaum miskin terhadap hak-hak istimewa yang dimiliki kaum
bangsawan, kebencian terhadap pengaruh dalam kebijakan publik dan
lembaga-lembaga negara yang bersumber dari Gereja Katolik, adanya penyimpangan
hak kebebasan beragama, kebencian pendeta pedesaan miskin terhadap uskup
aristokrat yang korup, serta besarnya keinginan untuk mewujudkan kesetaraan
sosial, politik, ekonomi, dan republikanisme.
Di
sisi lain, rakyat juga benci terhadap keborosan Ratu Marie Antoinette yang juga
dianggap sebagai mata-mata Austria. Juga, pemecatan Jacques Necker dari
jabatannya sebagai bendahara keuangan oleh raja juga dianggap sebagai kejahatan
bagi rakyat Perancis karena Jacques Necker dianggap sebagai wakil rakyat di
kerajaan.
3.
Peristiwa
Penting Selama Revolusi Perancis
Jacques
Necker yang kala itu menjabat sebagai bendahara keuangan negara semakin
dimusuhi oleh keluarga kerajaan. Di sisi lain, Jacques Necker adalah orang
kepercayaan rakyat yang dianggap sebagai wakil rakyat dalam kerajaan.
Tanggal
14 Juli, para pemberontak berkumpul dan berencana merebut sebagian besar
senjata dan amunisi yang terdapat di benteng dan penjara besar Perancis bernama
Bastille. Bastille juga dianggap sebagai simbol kekuasaan monarki. Pertempuran
pun terjadi di Bastille antara pemberontak dan militer. Dalam beberapa jam
hingga pada sore hari, benteng tersebut berhasil direbut oleh kaum pemberontak.
Meski ada gencatan senjata demi mencegah pembantaian massal yang lebih meluas,
namun Gubernur Marquis Bernard de Launay dipukuli oleh pemberontak. Tak hanya
itu, ia juga ditusuk dan dipenggal. Kepalanya kemudian ditusukkan ke ujung
tombak dan diarak ke sekeliling kota. Bastille sudah menjadi simbol dari
kebencian rakyat Perancis terhadap Ancien Régime. Di balai kota, Hotel de
Ville, massa menuduh Jacques de Flesselles (yang jabatannya setara dengan wali
kota) sebagai pengkhianat dan membantainya. Raja
Louis XVI mundur untuk sementara waktu karena khawatir terhadap tindak
kekerasan yang bisa saja menimpanya. Marquis de la Fayette mengambil alih
komando Garda Nasional Paris setelahnya. Presiden Majelis, Jean-Sylvain Bailly
kemudian menjadi wali kota baru di bawah struktur pemerintahan baru yang
kemudian dikenal dengan istilah komune. Setelah itu raja mengunjungi Paris pada
tanggal 17 Juli dan menerima surat dengan simpul tiga warna dan diiringi dengan
teriakan Vive la Nation dan Vive le Roi (Hidup Bangsa dan Hidup Raja). Jacques
Necker yang sebelumnya dipecat kembali menjabat. Namun tak lama berselang
rakyat menuntut amnesti umum dan ia pun kehilangan dukungan dari rakyat. Meski
Majelis menang namun situasi Perancis tetap memburuk.
Kekerasan
dan penjarahan terjadi di seluruh Perancis. Kaum bangsawan yang takut menjadi
korban selanjutnya pindah ke negara-negara tetangga. Mereka pun menandai
kelompok-kelompok kontra-revolusi di Perancis dan mendesak monarki asing untuk
memberikan dukungan pada kontra-revolusi. Di akhir Juli, semangat kedaulatan
rakyat berhasil menyebar ke seluruh Perancis. Di daerah pedesaan, rakyat mulai
membentuk milisi. Mereka juga mempersenjatai diri guna melawan invasi asing
yang mungkin terjadi. Perlawanan milisi kemudian terjadi terhadap invasi asing,
dan kemudian menimbulkan runtuhnya hukum dan kacaunya ketertiban. Kekuasaan
legislatif di republik baru berubah menjadi Konvensi, sedangkan kekuasaan
eksekutif berada di Komite Keamanan Umum. Kaum Girondi menjadi partai
berpengaruh dalam konvensi dan komite itu. Dalam Manifesto Brunswick, tentara
kerajaan Perancis dan Prusia mengancam akan membalas penduduk perancis jika hal
tersebut menjadi penghambat langkah maju pengembalian bentuk pemerintahan
monarki. Sebagai akibatnya, Raja Louis yang dipandang bersekutu dengan
musuh-musuh Perancis, pada tanggal 17 Januari 1793, dituntut hukuman mati. Raja
Louis pun menghadapi eksekusi mati pada tanggal 21 Januari 1793 lewat
pemenggalan kepala dengan guillotine. Eksekusi tersebut menimbulkan peperangan
dengan negara-negara Eropa lain. Kemudian pada tanggal 16 Oktober 1793, Marie
Antoinette yang merupakan permaisuri Raja Louis juga dipenggal dengan
guillotine.
E.
Revolusi
Industri
Revolusi
Industri berlangsung dari abad ke-18 sampai abad ke-19. Revolusi Industri adalah
periode dimana masyarakat pertanian yang tinggal di pedesaan Eropa dan Amerika
beralih ke sektor industri dan berpindah ke perkotaan. Sejarah revolusi ini
dimulai di Inggris pada akhir 1700-an.
Industrialisasi
ini membawa dampak terhadap meningkatnya taraf hidup bagi sebagian masyarakat,
namun disisi lain revolusi industri juga mengakibatkan kondisi kehidupan
masyarakat kelas miskin dan pekerja semakin suram.
1.
Sebelum
Terjadinya Revolusi Industri
Sebelum
munculnya revolusi industri, kebanyakan masyarakat yang tinggal di pedesaan
bekerja dibidang pertanian. Kebutuhan hidup bagi kebanyakan orang cukup sulit,
hal ini karena pendapatan yang tidak mencukupi, kekurangan gizi serta penyakit.
Sebagian besar pendapatan mereka hanya mencukupi untuk membiayai kehidupan
sehari-hari. Adapun faktor lain yang medorong terjadinya revolusi industri
adalah keberadaan tambang batubara dan biji besi, terbukti penting untuk
industrialisasi. Selain itu, masyarakat Inggris adalah masyarakat yang stabil
secara politik serta menjadi kekuatan kolonial terkemuka di dunia, yang berarti
koloninya bisa berfungsi sebagai sumber bahan baku serta pasar untuk
barang-barang manufaktur. Karena permintaan untuk barang dari Inggris
meningkat, maka diperlukan metode perdagangan yang lebih efektif dari segi
biaya produksi, hal inilah yang menyebabkan munculnya mekanisme dan sistem
pabrik.
2.
Inovasi
dan Industrialisasi
Industri
tekstil berubah karena adanya industrialisasi. Sebelum adanya pabrik, tekstil
dibuat di satu tempat di rumah penduduk (sehingga timbul yang namanya industri
rumahan). Metode yang digunakan masih sederhana, pedagang menyediakan bahan
dasar kemudian oleh industri dibuatlah suatu produk. Para pekerja mengatur
waktu mereka sendiri, hal ini terbukti sulit bagi mereka. Hingga pada tahun
1700-an, serangkaian inovasi menyebabkan semakin meningkatnya produktivitas dan
sedikitnya tenaga yang digunakan. Seperti pada tahun 1764, seorang
berkebangsaan Inggris bernama James Hargreaves (1722-1778) menemukan pemintal
Jenny, yakni sebuah mesin yang memungkinkan seseorang untuk menghasilkan
beberapa gulungan benang secara bersamaan. Menurutnya, Jenny adalah singkatan
awal dari mesin.
3.
Revolusi
Industri, Penemuan Mesin Tenun dan Mesin Uap
Saat
kematian Hargreaves, terdapat lebih dari 20.000 mesin pemintal yang digunakan
di seluruh Inggris. Mesin itu kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Samuel
Compton (1753-1827).
Inovasi
lain dalam industri tekstil yaitu mesin tenun yang digunakan dalam proses tenun
kain. Mesin ini dikembangkan oleh Edmund Cartwright (1743-1823).
Perkembangan
industri besi dalam revolusi industri juga berperan sangat penting. Pada awal
abad ke-18, orang Inggris bernama Abraham Darby (1678-1717) menemukan metode
yang mudah dalam menghasilkan besi cor, yakni menggunakan arang. Pada tahun
1850-an, seorang insinyur bernama Henry Bessemer (1813-1898) mengembangkan
proses produksi baja secara massal dengan biaya rendah. Besi dan baja menjadi
bahan yang penting dalam mebuat perabot, bangunan, alat & mesin, serta
infrastruktur lain.
Demikian
juga dengan mesin uap. Pada tahun 1712, Thomas Newcomen (1664-1729)
mengembangkan mesin uap yang praktis untuk pertama kalinya. Pada 1770-an, James
Watt (1736-1819) mengembangkan teknologi yang digagas oleh Thomas Newcomen
menjadi mesin listrik, lokomotif, dan kapal.
4.
Transportasi
dari Revolusi Industri
Sebelum
munculnya mesin uap, bahan baku serta barang diangkut dan didistribusikan
melalui gerobak yang ditarik oleh kuda. Pada tahun 1800-an, Robert Fulton
(1765-1815) berhasil membangun steamboat
untuk pertama kalinya secara komersial, dan pada pertengahan abad ke-19, kapal
uap itu mulai digunakan untuk membawa barang melintasi Atlantik.
Pada
awal 1800-an, Richard Trevithick (1771-1833) membangun lokomotif uap kereta api
yang pertama. Lokomotif ini mulai digunakan pada tahun 1830 oleh Liverpool and Manchester Railway yang menawarkan layanan reguler. Pada 1850,
panjang rel kereta api yang dimiliki oleh Inggris telah lebih dari 6.000 mil.
Sekitar tahun 1820, John McAdam (1756-1836) mengembangkan suatu proses baru
untuk membangun jalan. Tehniknya dikenal dengan makadam (menjadikan jalan yang
halus, tahan lama dan kurang berlumpur).
5.
Komunikasi
dan Perbankan di
Revolusi Industri
Komunikasi
menjadi lebih mudah selama revolusi industri dengan penemuan-penemuan seperti
telegraf. Pada tahun 1837, William Cooke (1806-1879) dan Charles Wheatstone
(1802-1875), membuat hak paten telegraf listrik komersial yang pertama. Tahun
1840, kereta api menerapkan sistem Cooke-Wheatstone,
serta pada tahun 1866, kabel telegraf berhasil mengarungi Atlantik.
Revolusi
ini memunculkan bank dan pemodal industri serta sistem pabrik yang tergantung
pada pemilik dan manajer. Sebuah bursa didirikan di London pada tahun 1770-an
dan Bursa Efek New York didirikan pada awal 1790-an.
Pada
tahun 1776, filsuf sosial berkebangsaan Skotlandia bernama Adam Smith
(1723-1790), yang dianggap sebagai pendiri ekonomi modern, menerbitkan “The Wealth of Nations”. Di dalamnya,
Smith mempromosikan sistem ekonomi berdasarkan perusahaan bebas, kepemilikan
pribadi atas sarana produksi, dan dengan sedikit campur tangan pemerintah.
6.
Kualitas
Hidup selama Industrialisasi
Revolusi
Industri membawa pengaruh yang besar. Berbagai barang pabrik diproduksi.
Revolusi ini juga mengangkat standar hidup bagi banyak orang, terutama untuk
kelas menengah ke atas. Namun untuk kelas menengah ke bawah, hidup mereka penuh
dengan pekerjaan dan tantangan. Upah bagi mereka yang bekerja di pabrik-pabrik sangatlah
rendah dan penuh dengan resiko.
Di
era revolusi industri, pekerja yang tidak terampil memiliki jaminan keamanan
kerja rendah dan mudah terkena pemutusan kerja. Anak-anak adalah salah satu
orang yang bekerja di pabrik. Mereka sering bekerja berjam-jam bahkan melakukan
tugas-tugas yang sangat berbahaya seperti membersihkan mesin.
Pada
awal tahun 1860-an, diperkirakan seperlima dari para pekerja di industri
tekstil Inggris berusia 15 tahun kebawah. Industrialisasi juga berarti bahwa
beberapa tenaga kerja digantikan oleh mesin. Karena hal itu, di perkotaan
terutama di daerah industri, tidak dapat membendung serbuan pekerja dari
pedesaan.
Kondisi
untuk kelas pekerja Inggris mulai secara bertahap meningkat di periode akhir
dari abad ke-19, karena pemerintah menerapkan berbagai reformasi tenaga kerja
dan pekerja memperoleh hak untuk membentuk serikat pekerja.
7.
Industrialisasi
Bergerak Menyebar Keluar Inggris
Di
era revolusi industri, adanya undang-undang yang berlaku di Inggris untuk
melarang ekspor teknologi dan tenaga ahli. Disisi lain, industrialisasi
menyebar dari Inggris ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk Belgia, Perancis
dan Jerman, bahkan Amerika Serikat. Pengaruh revolusi industri berkembang di
mana-mana.
Mulai
dari revolusi industri di Eropa secara umum, lalu muncul revolusi industri di
Jerman. Kemudian disusul revolusi industri di Prancis, dan negara eropa
lainnya. Bahkan karena begitu kuat pengaruhnya, revolusi industri di Amerika
juga terjadi.
Revolusi
industri merubah segala aspek kehidupan. Pada pertengahan abad ke-19,
industrialisasi terbentuk di seluruh bagian barat wilayah timur laut Eropa dan
Amerika. Pada awal abad ke-20, Amerika telah menjadi negara industri terkemuka
di dunia.
8.
Akibat
Revolusi Industri
a) Akibat
dibidang ekonomi
1) Barang
melimpah dan harga murah
Revolusi
industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran
dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat
menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda
sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibatnya
pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak (membuat
harga menjadi murah).
2) Perusahaan
kecil gulung tikar
Dengan
penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga
barang-barang pun relaif lebih murah. Hal ini membawa dampak bagi perusahaan
tradisional yang terancam gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
3) Perdagangan
makin berkembang
Berkat
peralatan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi
internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat
4) Transportasi
makin lancar
Adanya
penemuan diberbagai sarana dan prasarana, transportasi makin sempurna dan
lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.
b) Akibat
dibidang sosial
1) Berkembangnya
urbanisasi
Berkembangnya
industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang
baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan
kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk
mendapatkan pekerjaan. Hal ini menyebabkan terabaikannya usaha kegiatan
pertanian.
2) Upah
buruh rendah
Akibat
makin meningkatnya arus urbanisasi kota-kota industri maka jumlah tenaga kerja
makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak menggunakan tenaga mesin.
Dengan demikian upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun
kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak
memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
3) Adanya
golongan pengusaha dan buruh
Didalam
industrialisasi, dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha
(majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyakat
timbul golongan baru, yakni golonga pengusaha yang hidup mewah dan golongan
buruh yang hidup dalam kemiskinan.
4) Adanya
kesenjangan sosial antara pengusaha dan buruh
Dengan
munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dari satu pihak, sedangkan pihak
lain yaitu munculnya golongan buruh yang hidup menderita menyebabkan adanya
kesenjangan sosial. Kondisi seperti ini sering menimbulkan
ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut
perbaikan nasib.
5) Munculnya
revolusi sosial
Pada
tahun 1820-an terjadi huru-hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin
dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan
nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang
menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin.
c) Akibat
dibidang politik
1) Munculnya
partai politik
Dalam
upaya memperjuangkan nasibnya, kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi
dengan makin kuatnya keududkan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya
suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour
Party (partai buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Dilain pihak,
pengusaha menggabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
2) Munculnya
imprealisme modern
Kaum
pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan
untuk melakukan imprealisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan
demikian, lahirlah imprealisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai
tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang
surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang mudah. Dalam hal ini
Inggrislah yang menjadi pelopornya.
F.
Ekspansi
Eropa ke Berbagai Kawasan
Masa
modern di Eropa antara lain adalah masa penemuan mesin-mesin sederhana pembantu
kerja manusia. Akibat dari hasil ilmu pengetahuan yang mempelajari bahwa bumi
itu bulat, bangsa Eropa mulai berpikir untuk menjelajahi dunia. Selain itu,
penemuan magnet sebagai pembantu alat navigasi pelayaran (kompas), bubuk mesiu
(gunpowder), dan pengetahuan kapal
layar juga menambah pembekalan bagi bangsa Eropa untuk siap mengarungi ganasnya
samudera raya
1.
Ekspansi
ke Barat
Ekspansi
awal bangsa Eropa diawali pada tahun 1492 oleh Colombus (seorang penjelajah dan
pedagang asal Italia) yang menemukan sebuah benua Amerika. Hal itulah yang menjadi
pemicu bagi bangsa-bangsa Eropa yang lain untuk menjelajahi dunia. Dimulai
dengan ekspansi bangsa Spanyol ke daerah pesisir Amerika Selatan yang ternyata
telah dihuni oleh penduduk setempat setelah berabad-abad lamanya, yaitu suatu
suku Indian yang diberi nama oleh Colombus, ketika mendarat di benua
Amerika. Implikasi dari ekspansi bangsa
Eropa juga merupakan akibat dari pemikiran reformasi yang semakin individu. Hal
itu dianut oleh Protestanisme yang mengatakan bahwa keselamatan bersifat
individu. Karena dampak dari kaum pedagang yang individualis, muncullah
golongan atau kelas masyarakat yang baru, yaitu pedagang (merchants) yang merupakan cikal bakal kaum kapitalis yang
sebelumnya masih dipegang oleh kaum feodalis (para tuan tanah). Hal ini berdampak
bagi daerah baru yang dijelajahi. Dapat dilihat dari semakin terpinggirkannya
penduduk asli oleh kaum pendatang dari Eropa.
Pada
awalnya, suku Indian memiliki kepercayaan terhadap berhala, kepercayaan
terhadap dukun dan masih menjalankan tradisi kepercayaan masyarakat setempat.
Tetapi setelah kedatangan Ordo Fransiskan untuk mengambil alih kekuasaan,
kepercayaan-kepercayaan tersebut sudah tidak ada meskipun masih terdapat
beberapa dari meraka yang melakukannya dengan sembunyi-sembunyi. Hingga pada tahun
1562, Ordo Fransiskan mengeluarkan ikuisisi yang mengakibatkan 4.500 orang
India disiksa. Metode yang digunakan sangat tidak religius melainkan sangat
merakyat karena bergerak melalui orang-orang kecil. Pembantaian besar-besaran
dilakukan saat Cortez melakukan penaklukan di Amerika Selatan, sehingga pada
masa itu penduduk aslinya berkurang sejumah 125.000 hingga setengah juta jiwa. Bangsa
Eropa yang mengekspansi Amerika Selatan pada masa ini adalah bangsa Spanyol dan
Portugal. Selain itu, masih banyak sekali penjelajah yang mengikuti ekspedisi
Spanyol dan Portugal dalam menemukan “dunia baru”, salah satunya adalah Vasco
Balboa yang menjelajahi Kuba dan Kolombia.
2.
Ekspansi
ke Timur
Selain
bergerak ke Barat, yaitu menuju benua Amerika, bangsa-bangsa Eropa juga
bergerak ke arah timur. Bangsa-bangsa Timur tersebut diantaranya:
a. Filipina
Filipina
adalah salah satu negara di Asia yang dikunjungi oleh bangsa Eropa, yaitu
Spanyol. Eropa melakukan ekspansi Kekristenan pada masa modern perdana. Pada
masa itu, Kekristenan sedang dalam persaingan langsung dengan agama Islam.
Kedua agama tersebut berusaha untuk melakukan perluasan agama di Filipina,
misalnya membangun tempat-tempat ibadah. Namun, letak keduanya sangat berjauhan
antara wilayah Kekristenan dan ekspansi Islam. Keadaan ini sangat menghambat
gereja dalam menerapkan beberapa pelajaran dan pengetahuan, salah satunya
dengan mengajar menggunakan bahasa asli. Hal ini dilakukan untuk merebut
kekuasaan secara perlahan. Agustinian merupakan seorang biarawan yang melakukan
ekspansi di Filipina. Pada tahun 1617 di Manila, Agustinian memberikan sakramen
rekonsiliasi kepada para reformis yang tidak senang dengannya. Dalam
menjalankan misinya, Agustinian mendapatkan hambatan dari masyarakat. Hambatan
tersebut ialah masyarakat yang masih menyembah berhala. Dalam usahanya misi ini
berhasil.
b. China
Pada
abad ke-16, bangsa Eropa melalui kaum Yesuit melakukan ekspansi ke negara Asia
lainnya, yaitu China. Namun demikian, pendekatan yang dilakukan oleh bangsa
Eropa di negara China berbeda dengan metode pendekatan yang dilakukan oleh
Eropa di negara Amerika. Perbedaannya ialah pendekatan yang dilakukan di negara
Amerika lebih bersifat ‘memberantas’ namun pendekatan yang dilakukan bangsa
Eropa di China dilakukan dengan cara beradaptasi dengan berbagai tradisi dan
kebudayaan masyarakat setempat. Sebagai contoh, tradisi yang dilakukan ialah
melakukan upacara-upacara penyembahan roh nenek moyang. Metode pendekatan ini
dilakukan karena di dalam negara China terdapat banyak kerajaan besar dan kebudayaannya
yang sangat tinggi sehingga sulit untuk melakukan ekspansi Kekristenan. Selain
itu, China juga merupakan negara superior. Hal ini dapat dilihat pada tahun
1521 dan 1522 ketika orang-orang Portugis berusaha memperluas penguasaannya di
China, negara China dengan tegas mengalahkannya dengan angkatan perang. Oleh
karena itu, para misionaris melakukan pendekatan dengan para pengusa dan
pemimpin negara agar dapat mempermudah dalam menjalankan ekspansi Kekristenan
di negara China. Metode lain yang digunakan Eropa adalah dengan menghilangkan
segala macam ritual-ritual keagamaan yang ada sejak awal di dalam masyarakat
dan mengubahnya dengan cara berdoa kepada Tuhan.
c. Jepang
Sejak
awal, Kristen diterima secara antusias oleh masyarakat Jepang. Namun demikian,
pada masa Tokugawa tahun 1639, negara Jepang berusaha menutup diri. Mereka
menganut paham Sokoku, yaitu tertutup dari hal apapun dan bertujuan agar
menutup diri dari segala pengaruh dari luar, yaitu bangsa-bangsa barat. Oleh
karena itu, para misionaris yang datang menggunakan metode yang tidak jauh
berbeda dengan negara China, yaitu berusaha untuk menyesuaikan dengan
kebudayaan setempat. Mereka masuk dan harus melakukan pendekatan dengan cara
diam-diam. Namun, para misionaris gagal dalam menjalankan metodenya yang
kemudian berakhir dengan cara dibunuh secara massal pada tahun 1614. Hingga
pada abad ke-19, negara Jepang tidak dapat ditembus oleh misionaris.
G.
Eropa
pada Masa Sekarang
Sejak
berakhirnya revolusi industri yang dimulai di Inggris pada akhir abad ke-18,
yang menyebabkan pergeseran dari pertanian, kemakmuran rakyat yang semakin
bertambah, dan pertumbuhan penduduk. Banyak negara di Eropa yang menemukan
bentuknya seperti sekarang ini pasca Perang Dunia II. Sejak berakhirnya Perang
Dunia II hingga Perang Dingin, Eropa terbagi kepada dua blok politik dan
ekonomi utama yaitu: negara-negara komunis di Eropa Timur dan negara-negara
kapitalis di Eropa Barat. Sekitar tahun 1989, Blok Timur pecah bersamaan dengan
jatuhnya Tembok Berlin. Saat ini, Eropa menjadi benua dengan negara maju
terbanyak.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
1. Renaissance
memiliki peranan yang sangat penting. Dengan adanya Renaissance, telah timbul berbagai aliran pemikiran di
Eropa pada masa itu. Aliran inilah yang telah menciptakan berbagai revolusi di
Eropa. Revolusi-revolusi tersebut merupakan awal dari modernisasi di Eropa.
Adapun faktor-faktor yang memunculkan Renaissance antara lain:
a. Agama
Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat kuat
dalam berbagai aspek kehidupan.
b. Untuk
menghidupkan kembali kebudayaan Romawi dan Yunani sebagai tujuan hidup manusia
Eropa yang sejati.
c. Menurut
Prancis Michel De Certeau, Renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan
sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi.
d. Renaissance
muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
e. Keterkejutan
orang-orang Eropa menyaksikan ambruknya imperium Romawi Timur oleh kaum
Muslimin, terutama dengan peristiwa jatuhnya Konstantinopel yang menyebabkan
penaklukan Kerajaan Turki atas Romawi Timur (Byzantium) pada tahun 1453 M.
2. Awal
dari modernisasi di Eropa ditandai dengan adanya Revolusi Perancis dan
Industri. Revolusi tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan dan
perkembangan secara besar-besaran, baik di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Saat ini, Eropa telah
menjadi benua dengan negara maju terbanyak.
B.
Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, penulis mengharapkan saran dari
pembaca. Saran tersebut dapat berupa kritikan terhadap penulisan maupun
kesimpulan dari bahasan makalah yang dijelaskan. Untuk kedepannya, penulis juga
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan isi makalah di atas beserta
dengan sumber-sumber yang lebih banyak.
Stainless Steel - Stainless Steel | TiG Tech Inc.
BalasHapusTitanium titanium mens rings Dragon's Knife for $3.49. We are a world class titanium tent stove craftsmanship company, titanium bar stock one of the best in how much is titanium worth the remmington titanium world with a large